Rumah LETERA | Edisi 18 Tahun 2 Sept - Okt 2007
Istana Ballroom Lantai 4 Hotel Sari Pan Pacific di Jalan MH. Thamrin No 34 Jakarta Kamis (2/8) malam tampak ramai dikunjungi donatur dan mitra Rumah Zakat Indonesia dari seputar Jakarta Raya.
Istana Ballroom Lantai 4 Hotel Sari Pan Pacific di Jalan MH. Thamrin No 34 Jakarta Kamis (2/8) malam tampak ramai dikunjungi donatur dan mitra Rumah Zakat Indonesia dari seputar Jakarta Raya. Antusiasme sekitar 300 pengunjung Roadshow Menuju Indonesia Sadar Zakat tentu saja beralasan, dalam helatan ke-9 dari 10 kota yang direncanakan panitia berhasil memboyong talent dan pembicara berkualitas. Sebagai pembuka acara penyanyi flamboyan Yana Julio membawakakan "Tegar" dan "Ketika Tangan dan Kaki Bicara".
Lagu kedua yang dibawakan terasa sangat istimewa, disamping pembawaan lagu yang "habis-habisan" oleh Yana Julio, lagu tersebut sebelumnya dikupas terlebih dahulu oleh pencipta lagunya : Taufiq Ismail yang juga hadir sebagai pengisi acara. Dalam pemaparannya Taufiq mengungkapkan bahwa proses penciptaan lagu tersebut memang sangat lama dan hasilnya optimal "Sampai-sampai Mas Chrisye (alm) tidak sanggup kalau harus membawakan lagu ini di atas panggung" papar salah satu tokoh Pujangga Baru Indonesia.
Faktor lain yang berhasil menambah hangatnya suasana pertemuan adalah karakter MC Indra Bekti yang berhasil mengundang tawa ringan dan sorakan dari hadirin yang memenuhi Istana Ballroom. Pergantian dari satu acara ke acara lainnya terasa sangat singkat. Sesi utama roadshow kali ini adalah talkshow : When Zakat Being Lifestyle, dengan menghadirkan pakar Ekonorni Syariah, Adiwarman Karim; Koswara Chong dari PT Sampoerna Indonesia serta Virda Dimas Ekaputra CE0 Rumah Zakat Indonesia. Talkshowdipandu presenter kondang dari SCTV Bayu Sutiyono.
Adiwarman mengungkapkan untuk menjadikan zakat sebagai gaya hidup masyarakat(lifestyle) maka pengelola zakat harus mampu menyediakan kemudahan-kemudahan yang identik dengan gaya hidup masyarakat modern untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Sebagai antisipasinya Rumah Zakat Indonesia telah membangun perangkat teknologi untuk menunaikan kewajiban berzakat dengan bersinergi bersama lembaga perbankan.
Sesi selanjutnya hadirin dibuat terpukau oleh penampilan pembacaan puisi dari Taufiq Ismail. Mengenakan batik kuning dan peci hitam, dia tampil membawakan sekitar 5 puisi hasil karangannya sencliri. Puisinya sarat dengan pesan-pesan spiritual yang dibalut dengan wacana-wacana sosial yang terjadi di sekeliling kita. Dalam salah satu puisi dia sempat meneteskan air mata hanyut dalam makna lirik puisi yang dibacanya.
Di akhir acara, dengan gayanya yang khas Indra Bekti memandu Lelang Amal untuk ibu melahirkan. "Program Rurnah Bersalin Gratis Rumah Zakat Indonesia sudah memberikan layanannya kepada ibu hamil yang mau rnelahirkan dengan diberikan layanan melahirkan dan perawatan bayi dengan gratis" paparnya sebagai pengantar. Akhirnya 8 orang ibu hamil yang sudah mendaftar di Rumah Bersalin Gratis di JI. Taruna No. 34 Pulogadung Jakarta sudah bisa dibiayai dari donatur yang hadir di Sari Pan Pacific. # Iman
< Prev | Next > |
---|